Segala Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Membuat Coil Vape Sendiri
Dari berbagai hal penting yang wajib diketahui oleh seorang vaper baru, coil vape mungkin menjadi yang paling utama. Pasalnya, coil vape adalah bagian dari atomizer yang bikin liquid vape di dalam wick berubah jadi uap.
Coil juga merupakan komponen yang sangat rumit. Ada banyak sekali variabel terkait bagian ini yang dapat memengaruhi pengalaman nge-vape kamu.
Semua perangkat vape pasti punya coil, tapi ada beberapa jenis perangkat yang nggak mengharuskan kamu untuk menggantinya secara berkala. Untuk berjaga-jaga, nggak ada salahnya belajar seluk-beluk coil dan dampaknya bagi kinerja perangkat vape kesayangan kamu.
Bahan dan Bentuk Coil Vape
Bahan logam menjadi bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat coil vape. Baja nirkarat (stainless steel) adalah bahan yang paling populer karena murah dan awet.
Sementara itu, kawat kanthal yang terbuat dari campuran besi, kromium, dan alumunium disebut-sebut sebagai coil vape terbaik karena kualitasnya melampaui bahan stainless steel. Terakhir, bahan NiChrome dari campuran nikel dan kromium sering digunakan karena lebih cepat panas. Tapi bagi yang punya alergi nikel, hati-hati karena kawat NiChrome bisa menyebabkan iritasi kulit.
Selain bahan, pemasangan coil juga sangat beragam. Tujuannya tetap sama, yaitu untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang cocok untuk atomizer. Di luar cara yang konvensional seperti melilitkan kawat pada silinder tipis, beberapa vapers berpengalaman memilih cara yang anti mainstream, nih.
Kalau kamu mau bereksperimen, kamu bisa mendapatkan konfigurasi seperti Clapton, Alien, Twisted Clapton, Fused, Juggernaut, dan lainnya. Banyak sekali video tutorial yang bisa kamu tonton di internet untuk mencobanya. Eits, tunggu dulu! Perlu diingat bahwa pemasangan ini sangat sulit dilakukan oleh pemula. Jadi, sebaiknya latihan dulu memakai perangkat vape yang sudah tidak dipakai.
Selain logam, ada juga coil vape yang terbuat dari keramik. Hanya saja, coil vape dengan bahan ini sangat jarang dan biasanya sudah terpasang pada device (pre-built).
Bagaimana Pembuatan Coil Vape
Proses pembuatan coil vape sebenarnya cukup sederhana. Setelah memilih bahan dan ukuran kawat (diameter kawat, semakin tinggi angkanya, semakin tipis logamnya), kamu tinggal menentukan berapa besar tiap lilitan dan berapa banyak kawat yang akan kamu gunakan.
Jarak antara tiap lilitan juga bisa diatur sesuai keinginan. Kamu bisa memasangkannya secara berdempet atau memberikan jarak antar lilitan.
Beberapa faktor di atas nantinya menentukan daya tahan coil device-mu. Selain harus sesuai dengan mod yang kamu gunakan, aspek ini juga memengaruhi pengalaman nge-vape kamu.
Kalau daya tahannya terlalu rendah atau tinggi, mod tidak akan berfungsi dengan baik dan malah akan menimbulkan masalah. Ada baiknya kamu memahami hukum Ohm supaya nggak salah hitung.
Setelah selesai membuat coil, saatnya kamu memasangkan coil tersebut ke atomizer dan periksa lagi daya tahannya. Alat yang kamu butuhkan adalah resistance tester dan kamu wajib menggunakannya kalau kamu punya full-mechanical mod.
Nah, setelah langkah-langkah tersebut selesai, tinggal tambahkan wick dan kamu pun bisa mulai nge-vape. Kalau kamu merasa kesulitan, jangan sungkan untuk minta bantuan toko yang menjual coil vape, ya.
Kurang suka ngulik perangkat vape kamu? Bukan masalah, kok! Setiap vaper punya preferensi masing-masing. Sebagai tipe orang yang bebas ribet, kamu bisa memilih lilitan coil sederhana atau bahkan yang sudah terpasang pada device. Perangkat vape dengan coil seperti ini banyak dijual di berbagai toko vape. Jenisnya pun beragam, tinggal pilih mana yang paling kamu suka.
Coil Vape untuk Vape Pod
Kalo kamu memang nggak punya waktu dan niat untuk mempelajari cara membuat coil vape yang bagus, kamu bisa pilih vape pod. Jenis vape ini sudah terpasang coil dan segala komponen penting lainnya.
Ada dua jenis vape pod untuk kamu pilih, yakni open pod system dan close pod system. Bedanya, kamu nggak perlu lagi isi ulang liquid jika memakai vape dengan close pod system. Cukup pasang saja pod baru saat ingin nge-vape. Hal yang paling penting, kamu nggak perlu mengganti coil karena pod nya sendiri hanya untuk sekali pakai.
Butuh rekomendasi vape dengan close pod system yang tahan lama dan dapat diandalkan? Coba, deh, kamu cek produk RELX Infinity dan RELX Essential yang akan memberikan kamu pengalaman nge-vape super halus, tanpa perlu ganti coil vape!